MALAPETAKA KANTIN, WISUDA, HP, PAKAIAN, DAN UANG

MALAPETAKA KANTIN, WISUDA, HP, PAKAIAN, DAN UANG

https://komarudintasdik.wordpress.com

Dalam hati gundah, ada cinta yang membara.

Dakam hati susah, ada semangat yang menggelora.

Warisan berharga untuk generasi kita bukan hanya gelar mahasiswa dan bukan pula foto wisuda, tapi masih banyak karya-karya lain yang lebih bernilai untuk kehidupan mereka, seperti tulisan-tulisan, walaupun hanya satu kata.

Semoga mahasiswa terhindar dari kegemarannya bercengkrama di kantin, menanti saat wisuda, dan menghabiskan waktu untuk menekan-nekan tombol HP tanpa manfaat, yang sudah menjajahnya di rumah, kampus, kantin, jalan, dan banyak lagi tempat lainnya, sehingga pepatah orang tua seringkali berlalu seiring ‘lantunan’ tombol HP yang sedang ditekan jari-jemari. Semoga kita tidak tergolong di dalamnya…

  • Kita sering ke kantin, sementara saudara kita seringkali kelaparan
  • Kita berwisuda, sementara saudara dan tetangga kita kesusahan biaya walaupun untuk jenjang sekolah dasar. Bukankah Rp 100.000 atau 500.000 atau 1.000.000 cukup untuk membantu mereka. Apalagi lebih besar dari itu.

Seandainya setiap mahasiswa menganggarkan uang jajan wisuda Rp 500.000, apabila jumlah wisudawan ada 50 orang, maka totalnya Rp 25.000.000. Uang ini sangat besar untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kepekaan hati muncul dari hal-hal kecil, karena kalau langsung besar, seringkali kebutaan hati sudah setia menemani. Kepekaan ini akan membantu juga dalam membentuk kader-kader penerus bangsa.

Berpakaian jas berdasi rapi hampir dirasa  tidak berdosa karena sudah biasa dan tuntutan kerja, padahal harga dasi Rp 15.000 saja cukup buat makan lebih dari satu hari fakir miskin. Minimal kita merasa bersalah, karena sudah sering melupakan saudara-saudara kita yang serba kekurangan. Sungguh tidak cukup ketika merasa lepas dari kewajiban atas mereka karena sudah memberinya uang Rp 1.000.000, kemudian kita melenggang mengeluarkan uang Rp 5.000 melalui SMS yang kurang bermanfaat. Mari kita bertafakur terkait fenomena ini.

(https://komarudintasdik.wordpress.com )

Leave a comment