Monthly Archives: February 2011

Pendekatan Tradisional dan OO


Pendekatan Tradisional dan OO

Kedudukan Orang yang Berilmu (Al-Mujaadilah, 58: 11)


Kedudukan Orang yang Berilmu (Al-Mujaadilah, 58: 11)

11. ….niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

11. Allah will exalt those who believe among you, and those who have knowledge, to high ranks.

Gerentes Hate:

Ayat di atas menggambarkan betapa beruntungnya dan harus positif thinking bagi siapa saja yang beriman kepada-Nya, dan yang menuntut ilmu dengan niat karena-Nya. Berarti sungguh rugi siapa saja yang menuntut ilmu tanpa niat yang ikhlas, apalagi ada keinginan untuk menyombongkan diri di muka bumi ini. Cari ilmu itu untuk diri kita, carilah ilmu itu untuk orang lain, dan carilah ilmu itu untuk membuat semua makhluk bisa semakin dekat kepada Allah. Tidak lebih dari itu.

Bahasan Tesis ILKOM


Bahasan Tesis ILKOM

Penguasa


Penguasa sebaiknya jangan terlalu lama berkuasa di atas kekuasaan yang sama. Penguasa yang berhasil adalah penguasa yang sudah dapat mendidik kader sebagai penggantinya.

Salah satu bukti kelemahan kaderisasi dapat dilihat kekacauan di dunia Timur Tengah, terutama Libya. Yang konon kabarnya, M. Kadafi pernah menjadi kebanggaan atas kesederhanaannya

Classification & Clustering


Classification & Clustering Keberhasilan Akademik Mahasiswa (Sebagai Early Warning Treatment Akademik dan Pemberian Perlakuan Akademik)

Selalu Mengingat dan Membaca al-Quran (al Ahzab, 33: 34)


Selalu Mengingat dan Membaca al-Quran al Ahzab (33: 34)

34. And bear in mind that which is recited in your houses of the revelations of Allah and wisdom. Lo! Allah is Subtile, Aware

34. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.

Gerentes Hate:

Ya Allah semoga Engkau melembutkan hati ini yang sering tertutup nafsu dan kemalasan. Berat sekali mata ini untuk membaca ayat-ayat-Mu. Berat sekali rasanya anggota badan ini mentauladani utusan-Mu. Selamatkanlah hamba-Mu ini, agar selalu bersama-Mu selama-lamanya, tak terlepas dari-Mu walau satu denyut jantung pun.

Kadang terlupakan, betapa banyak waktu digunakan untuk belajar komputer, padahal sedikit sekali waktu untuk membaca al-Quran. Betapa besarnya semangat belajar bahasa Inggris, padahal belajar bahasa Arab hampir tidak dilakukan. Alasan demi alasan begitu menutupi mata hati ini. Semoga Engkau berkenan membukanya dengan sinar hidayah-Mu. Sungguh lelah hidup ini mengejar ketidakpastian. Sungguh lelah hidup ini mengejar keduniawian. Berikanlah petunjuk untuk menghadapi semua ini, Ya Allah, Ya rabbi…..

Normalisasi


Rencana Tesis:

Efektivitas Normalisasi Ditinjau dari Pendekatan Tradisional dan Berorientasi Objek

(Studi Literatur)

Mohon saran dan info mengenai referensinya. Terimakasih

Bab 7 Pendekatan Beorientasi Objek untuk Kebutuhan Sistem


Bab 7 Pendekatan Beorientasi Objek untuk Kebutuhan Sistem

Diterjemahkan oleh: Komarudin Tasdik

https://komarudintasdik.wordpress.com

Slide 1: Judul

Slide 2: Tujuan Pembelajaran

v Mengembangkan use case diagrams

v Menulis use case dan deskripsi scenario

v Mengembangkan activity diagrams dan system sequence diagrams

v Mengembangkan state machine diagrams untuk memodelkan object behavior

v Menjelaskan bagaimana UML diagram bekerja sama menentukan kebutuhan fungsional untuk pendekatan berorientasi objek lain

 

Slide 3: Gambaran Umum

v Tujuan penentuan kebutuhan adalah memahami kebutuhan pengguna, proses bisnis, dan sistem untuk mendukung proses bisnis

v Memahami dan menentukan kebutuhan untuk sistem baru menggunakan model dan teknik analisis berorientasi objek

v Line di antara analisi berorientasi objek dan desain berorientasi objek agak fuzzy)

  • Pendekatan iteratif untuk pengembangan
  • Model yang dibangun dalam analisis diperhalus selama desain

 

Slide 4: Kebutuhan Berorientasi Objek

v Notasi pemodelan berorientasi objek adalah Unified Modeling Language (UML 2.0)

v UML diterima oleh Object Management Group (OMG) sebagai teknik pemodelan standar

v Tujuan Object Management Group

  • Mengembangkan teori dan praktek teknologi berorientasi objek untuk pengembangan sistem terdistribusi
  • Menyediakan framework arsitektur biasa untuk OO

 

Slide 5: Kebutuhan Berorientasi Objek (lanjutan)

v Kebutuhan sistem berorientasi objek ditetapkan dan didokumentasikan melalui proses pembangunan model-model

v Proses pemodelan mulai dengan identifikasi use case dan problem domain

v Business events menggerakkan elementary business processes (EBP) yang sistem baru harus jelas seperti use cases

v Use cases menentukan kebutuhan fungsional

 

Slide 6: Model Kebutuhan Berorientasi Objek

v Use case diagrams – mengidentifikasi actors dan use cases-nya (tujuan)

v Use case descriptions – mencakup detil use case dan bagaimana actors menggunakan sistem

v Systems sequence diagrams (SSDs) – menentukan input dan output serta susunan interaksi antara pengguna dan sistem untuk use case

v Activity diagrams – mendeskripsikan pengguna dan aktivitas sistem untuk use case

v State machine diagrams – mendeskripsikan keberadaan tiap objek

 

Slide 7: Requirements Models—Traditional versus OO

Lihat slide aslinya

 

Slide 8: Aktivitas Sistem—Use Case/Scenario View

v Analisis use case digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan semua proses bisnis yang sistem harus dukung

v Use case—suatu aktivitas yang sistem selesaikan, biasanya merespon permintaan pengguna

v Actor

  • Peran yang dimainkan oleh pengguna
  • Di luar batasan otomatisasi

 

Slide 9: Teknik untuk Mengidentifikasi Use Cases

v Mengidentifikasi tujuan-tujuan pengguna

  • Tiap tujuan pada level elementary business process (EBP) merupakan sebuah use case
  • EBP—tugas yang dikerjakan oleh seorang pengguna dalam satu tempat dan untuk merespon business event yang menambah nilai bisnis yang terukur, dan meninggalkan sistem dan data dalam keadaan yang konsisten

v Teknik dekomposisi event (event table)

v Teknik analisis CRUD (membuat, membaca/melaporkan, mengupdate, menghapus) untuk menjamin pemberitaan

 

Slide 10: Use Case Diagram

v UML diagram grafis yang meringkas informasi tentang actors dan use cases

v Diagram sederhana menampilkan gambaran umum tentang kebutuhan fungsional

v Can have multiple use case diagrams

v Bisakah memiliki berbagai use case diagrams

  • dengan subsistem
  • oleh actor

 

Slide 11: Simple Use Case with an Actor

Lihat slide aslinya

 

Slide 12: Use Case Diagram with Automation Boundary and Alternate Actor Notation

Lihat slide aslinya

 

 

Slide 13: All Use Cases Involving Customer as Actor

Lihat slide aslinya

 

Slide 14: Use Cases of RMO Order Entry Subsystem

Lihat slide aslinya

 

Slide 15: <<Includes>> Relationship

v Mendokumentasikan situasi di mana use case membutuhkan layanan-layanan sub rutin biasa

v Use case lainnya dikembangkan untuk sub rutin biasa ini

v Use case biasa dapat digunakan kembali oleh berbagai use cases

 

Slide 16: Example of Order-Entry Subsystem with <<Includes>> Use Cases

Lihat slide aslinya

 

Slide 17: Analisis CRUD untuk mengidentifikasi/mengkonfirmasi use cases

v CRDU—membuat, membaca/melaporkan, mengupdate, menghapus

v Teknik Information Engineering (IE) untuk mengidentifikasi event table atau secara langsung mengembangkan use case diagram

v Perbandingan yang diidetifikasi use cases dengan domain model class diagram

v Setiap kelas dalam class diagram harus memiliki use cases untuk mendukung pembuatan, pembacaan, pelaporan, peng-update-an, dan penghapusan objek yang ada

v Mengkonfirmasi kebutuhan integrasi sistem

 

Slide 18: Deskripsi Use Case

v Deskripsi use case menyajikan detil pre kondisi, dan post kondisi, urutan aktivitas, dan kondisi eksepsi dalam use case

v Mendeskripsikan actor yang berinteraksi dengan sistem komputer selangkah demi selangkah untuk menyelesaikan aktivitas bisnis

v Mungkinkah memiliki beberapa scenario untuk sebuah use case, masing-masing contoh uses case khusus

v Tiga level detil: deskripsi yang dikembangkan dengan singkat, menengah, dan penuh

v Banyak analis lebih suka menulis deskripsi naratif use case daripada menggambar acitivity diagrams

 

Slide 19: Deskripsi Singkat Use Case Pembuatan Pesanan Baru

Membuat deskripsi pesanan baru

v Ketika pelanggan menelpon untuk memesan, order clerk dan sistem memverifikasi informasi pelanggan, membuat pesanan baru, menambahkan produk pada pesanan, memverifikasi pembayaran, membuat transaksi pemesanan, dan mefinalisasi pemesanan

 

Slide 20: Deskripsi Menengah Skenario Pemesanan via Telpon untuk Membuat Use Case Pemesanan Baru

Aliran aktvitas untuk scenario Order Clerk pembuatan pemesanan telpon

v Aliran Utama:

  1. Pelanggan menelpon RMO dan mendapati order clerk
  2. Order clerk memverifikasi informasi pelanggan. Jika pelanggan baru, melibatkan use case pemeliharaan informasi account pelanggan untuk menambah pelanggan baru
  3. Clerk menginisiasi pembuatan pemesanan baru
  4. Pelanggan meminta sebuah produk ditambahkan ke dalam pesanannya
  5. Clerk memverifkasi produk dan menambahkannya pada pesanan
  6. Mengulangi langkah 4 dan 5 hingga semua produk ditambahkan ke dalam pesanan
  7. Pelanggan menunjukkan akhir pemesanan; clerk memberikan tanda akhir pemesanan; sistem menghitung total
  8. Pelanggan menyerahkan pembayaran; clerk memasukan jumlahnya; sistem memverifikasi pembayaran
  9. Sistem memfinalisasi pemesanan

 

v Kondisi Eksepsi

  1. Jika sebuah produk tidak ada di stok, kemudian pelanggan dapat
    1. memilih tidak membeli produk, atau
    2. meminta produk ditambahkan sebagai produk back-order
  2. Jika pembayaran pelanggan ditolak karena verifikasi bad-credit, kemudian
    1. Pemesanan dibatalkan, atau
    2. Pemesanan ditunda hingga check diterima

 

Slide 21: Deskripsi Menengah Skenario Pemesan via Web untuk Membuat Pemesanan Baru

Aliran aktivitas untuk skenario Pelanggan membuat pemesanan via web

v Alira Utama

  1. Pelanggan mengunjungi RMO home page dan kemudian mengakses link ke halaman pemesanan
  2. Jika ini pelanggan baru, pelanggan mengakses link ke halaman account pelanggan dan menambahkan informasi yang benar untuk membuat account pelanggan

2.a Jika pelanggan sudah menjadi anggota, pelanggan melakukan log on

  1. Sistem memulai pemesanan baru dan menampilkan frame catalog
  2. Pelanggan mencari katalog
  3. Ketika pelanggan menemukan produk yang tepat, dia memintanya dimasukkan ke pesanan, sistem menambahkannya ke shopping cart
  4. Pelanggan mengulangi langkah 4 dan 5
  5. Pelanggan meminta untuk mengakhiri pemesanan, sistem menampilkan rekapitulasi produk yang dipesan
  6. Pelanggan membuat beberapa perubahan
  7. Pelanggan meminta layar pembayaran; sistem menampilkan layar pembayaran

9.a Pelanggan memasukkan informasi pembayaran; sistem menampilkan informasi singkat dan mengirimkan e-mail konfirmasi

10.  Sistem memfinalisasi pemesanan

v Kondisi Eksepsi:

  1. Jika pelanggan yang ada lupa password, kemudian
    1. Pelanggan dapat mengikuti proses pengingat password yang lupa, atau
    2. Pelanggan dapat membuat account pelanggan baru
  2. Jika pembayaran pelanggan ditolak karena verifikasi bad-credit, kemudian
    1. Pelanggan dapat membatalkan pemesanan, atau
    2. Pesanan ditangguhkan hingga check diterima

 

Slide 22: Deskripsi yang Dikembangkan Penuh dari Skenario Pemesanan Melalui Telpon untuk Pembuatan Use Case Pemesanan Baru

Nama Use Case Membuat pemesanan baru
Skenario Membuat pemesanan baru via telpon
Triggering Event Pelanggan menelpon RMO untuk memperoleh barang dari katalog
Deskripsi Singkat Ketika pelanggan menelpon untuk memesan, order clerk dan sistem memverifikasi informasi pelanggan, membuat pemesanan baru, menambahkan produk ke pemesanan, memverifikasi pembayaran, membuat trannsaksi pemesanan, and memfinalisasi pemesanan
Actors Menelpon sales clerk
Related Use Cases: Mencakup: Mengecek keberadaan produk
Stakeholders Departemen penjualan: menyajikan definisi primer

Departemen Pendistribusian: memverifikasi konten informasi cukup untuk pemenuhan pesanan

Departemen Pemasaran: mengumpulkan statistik pelanggan untuk kajian pola pembayaran

     
Pre Kondisi Pelanggan harus exist

Katalog, produk, katalog, barang inventori harus exist untuk barang yang diminta

Post Kondisi Order dan order line items harus dibuat

Transaksi pemesanan harus dibuat untuk pembayaran pesanan

Inventory harus memiliki kuantitas yang diupdate

Pesanan harus disesuaikan dengan pelanggan

Aliran Aktivitas: Actor Sistem
 
  1. Sales clerk menjawab telpon dan menghubungi pelanggan
  2. Clerk memverifikasi informasi pelanggan
  3. Clerk menginisiasi pembuatan pemesanan baru
  4. Pelanggan meminta suatu produk untuk ditambahkan ke pemesanan
  5. Clerk memverifikasi produk (mengecek use case keberadaan produk)
  6. Clerk menambahkan produk ke dalam pemesanan
  7. Ulangi langkah 4, 5, dan 6 hingga semua produk ditambahkan ke pemesanan
  8. Pelanggan menunjukkan tanda akhir pemesanan; clerk memasukkan tanda akhir pemesanan
  9. Pelanggan menyerahkan pembayaran, clerk memasukkan jumlah pembayaran
 

 

 

 

3.1 Membuat pemesanan baru

 

 

 

5.1 Menampilkan informasi barang

 

6.1 Menambahkan item pemesana

 

 

 

8.1 Melengkapi pemesanan

8.2 Menghitung total

 

9.1 Memverifikasi pembayaran

9.2 Membuat transaksi pemesanan

9.3 Memfinalisasi pemesanan

Kondisi Eksepsi: 2.1  Jika pelanggan tidak ada, kemudian clerk menghentikan sebentar use case ini dan melibatkan use case pemeliharaan informasi pelanggan

2.2  Jika pelanggan memiliki credit hold, kemudian clerk mentransfer pelanggan ke representasi pelayanan pelanggan

4.1  Jika produk tidak ada dalam stok, kemudian pelanggan dapat

  1. memilih tidak memilih barang, atau
  2. meminta produk ditambahkan sebagai back-ordered item

9.1  Jika pembayaran pelanggan ditolak karena bad-credit verification, kemudian

  1. Pemesanan ditolak, atau
  2. Pemesanan ditunda hingga check diterima

 

     

 

Slide 22: Top Detail dari Deskripsi Use Case yang Dikembangkan secara Penuh

Nama Use Case Membuat pemesanan baru
Skenario Membuat pemesanan via telpon
Triggering Event Pelanggan menelpon RMO untuk memperoleh barang dari katalog
Deskripsi Singkat Ketika konsumen menelpon untuk memesan, order clerk dan sistem memverifikasi informasi pelanggan, membuat pemesanan baru, menambahkan produk ke pemesanan, memverifikasi pembayaran, membuat transaksi pembayaran, dan memfinalisasi pemesanan
Actors Menelpon sales clerk
Related Use Case Mencakup: mengecek keberadaan produk
Stakeholders Sales department: menyediakan definisi primer

Shipping department: memverifikasi konten informasi yang sesuai untuk pemenuhan pemesanan

Marketing department: mengumpulkan statistic pelanggan untuk kajian pola pembelian

Preconditions Pelanggan harus exist

Catalog, produk dan inventory items harus exist untuk produk yang  dibutuhkan

Postconditions Order dan order line items harus dibuat

Transaksi pemesanan harus dibuat untuk pembayaran pesanan

Inventory items harus memiliki kuantitas yang diupdate

Pesanan harus sesuai denga pelanggan

   

 

Slide 24: Middle Detail from Fully Developed Use Case Description

Aliran Aktivitas: Actor Sistem
 
  1. Sales clerk menjawab telephone dan menghubungi pelanggan
  2. Clerk memverifikasi informasi pelanggan
  3. Clerk menginisiasi pembuatan pemesanan baru
  4. Pelanggan meminta sebuah produk untuk ditambahkan ke pesanan
  5. Clerk memverifikasi produk (use case pengecekan keberadaan produk)
  6. Clerk menambahkan produk ke pesanan
  7. Ulangi langkah 4, 5, dan 6 hingga semua produk ditambahkan ke pemesanan
  8. Pelanggan memberikan tanda mengakhiri pemesanan, clerk memasukkan tanda akhir pemesanan
  9. Pelanggan menyerahkan pembayaran; clerk memasukkan total pembayarans
 

 

 

 

 

3.1 membuat pemesanan baru

 

 

 

5.1 Menampilkan informasi produk

 

6.1 Menambah pesanan baru

 

 

 

8.1 Melengkapi pemesanan

8.2 Menghitung total

 

9.1 Memverifikasi pembayaran

9.2 Membuat transaksi pemesanan

9.3 Memfinalisasi pemesanan

 

Slide 25: Bottom Detail from Fully Developed Use Case Description

Kondisi Eksepsi 2.1  Jika pelanggan tidak ada, kemudian clerk menunda sebentar use case ini dan melibatkan use case pemeliharaan informasi pelanggan

2.2  Jika pelanggan memiliki credit hold, kemudian clerk mentranfer pelanggan ke representasi layanan pelanggan

4.1 Jika sebuah produk tidak ada di stok, kemudian pelanggan dapat

a. memilih tidak membeli barang, atau

b. meminta barang ditambahkan sebagai back-ordered item

9.1 Jika pembayaran pemesanan ditolak karena bad-credit verification, kemudian

a. pemesanan dibatalkan, atau

b. pemesanan ditunda hingga check diterima

 

 

 

Slide 26: Komponen Deskripsi Use Case

v Nama use case/nama skenario

v Actors/stakeholders

v Related use cases

v Preconditions – sekumpulan kriteria yang harus benar sebelum inisiasi use case

v Postconditions – sekumpulan kriteria yang harus benar setelah penyelesaian use case

v Aliran aktivitas (langkah-langkah dalam satu atau dua kolom)

v Kondisi eksepsi

 

Slide 27: Activity Diagram

v Digunakan untuk mendokumentasikan workflow aktivitas proses bisnis untuk tiap use case atau skenario

v UML 2.0 diagram standar sebagaimana yang ada Bab 4

v Dapat mendukung beberapa level deskripsi use case; tambahan untuk deskripsi use case

v Berguna dalam mengembangkan system sequence diagrams

 

Slide 28: Activity Diagram— Telephone Order Scenario

Lihat slide aslinya

 

 

Slide 29: Activity Diagram— Web Order Scenario

Lihat slide aslinya

 

hanca

Slide 30: Mengidentifikasi Input dan Output –System Sequence Diagram

v System sequence diagram (SSD) is type of UML 2.0 interaction diagram

v Used to model input and output messaging requirements for a use case or scenario

v Shows actor interacting with system

v Shows sequence of interactions as messages during flow of activities

v System is shown as one object: a “black box”

v

 

 

v

***

Original Title: Systems Analysis and Design in a Changing World, Fourth Edition

Chapter 7 The Object-Oriented Approach to Requirements

Source: Materi Mata Kuliah S2 Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor (IPB) 2010/2011

KEBERADAAN ALLAH TA’ALA


 

http://Komarudintasdik.wordpress.com/islam

KEBERADAAN ALLAH TA’ALA

English:

164. Lo! In the creation of the heavens and the earth, and the difference of night and day, and the ships which run upon the sea with that which is of use to men, and the water which Allah sendeth down from the sky, thereby reviving the earth after its death, and dispersing all kinds of beasts therein, and (in) the ordinance of the winds, and the clouds obedient between heaven and earth: are signs (of Allah’s sovereignty) for people who have sense

Indonesia:

164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.


Beberapa Pelajaran dari Q.S. Al-Baqarah (2:164):

  1. Langit, membuahkan bidang kajian astronomi, fisika, dll
  2. Bumi, membuahkan bidang kajian pertanian, geologi, pertambangan, dll
  3. Malam, ada yang menggunakannya hanya untuk tidur, ada juga yang menggunakannya untuk bekerja, belajar, shalat tahajud, dll
  4. Siang, ada yang menggunakannya untuk nongkrong, belajar, bekerja, shalat dhuha, dll
  5. Bahtera, memberikan inspirasi bahwa teknologi kelautan harus semakin canggih untuk mendapatkan manfaat dari hasil laut yang optimal
  6. Laut, teringat hukum Islam yang membolehkan memakan bangkai ikan laut, juga betapa banyaknya sumber kehidupan dan keindahan di laut
  7. Proses hujan, memberikan inspirasi adanya hujan buatan, mendisiplinkan kita untuk menjaga lingkungan agar turunnya hujan teratur sehingga akan berdampak baik pada kehidupan manusia, khususnya tanaman
  8. Air, betapa berharganya air. Banyak sekali orang-orang rela antri untuk mendapatkan air. Banyak sekali produk-produk yang dalam proses produksinya membutuhkan air. Tapi apabila tidak dikelola dengan baik, air akan membawa malapetaka
  9. Hewan, protein tinggi dapat mencerdaskan otak-otak manusia. Tapi kita juga dituntut untuk bersikap etis terhadap hewan sebagai makhluk Allah yang tentunya memiliki banyak manfaat selain dimakan manusia
  10. Angin, menjadikannya sebagai unsur penting untuk pernafasan manusia. Bisa juga dijadikan sumber daya yang sangat mahal harganya: kincir angin
  11. Awan, keteduhan diberikan kepada bumi beserta isinya. Memberikan tanda-tanda akan turunnya hujan
  12. Berpikir, manusia diberikan otak. Maka pergunakan ia untuk berpikir. Andaikan seorang manusia tidak menggunakan otak dengan sebaik-baiknya dan semanfaat mungkin, maka laksana kakak beradik dengan hewan yang tidak dianugerahi kemampuan berpikir, bahkan bisa lebih hina dibandingkan binatang.

Poin tentang Berpikir menjadikan titik perhatian utama untuk manusia, karena tanpa berpikir, maka poin 1 sampai 11 tidak mungkin dapat diambil manfaatnya, yang mengakibatkan manusia akan jauh dari Allah. Yang sering lupa dalam menggunakan otak  untuk berpikir adalah menyadari bahwa berpikir bukan bertujuan untuk mengetahui seluk beluk langit, bumi, dan ciptaan Allah yang lainnya saja, tetapi tujuan yang sebenarnya adalah mampukah kita dengan mempelajari ciptaan Allah itu, menjadi semakin dekat kepada-Nya.

Bukan komputer tujuan kita, tapi Allah tujuan kita. Bukan uang tujuan kita, tapi Allah tujuan kita. Bukan kuliah dan bukan kerja tujuan kita, tapi itu semua hanya sebagai media untuk menuju kepada-Nya. Waspadalah kelupaan ketika mengkaji sesuatu, tetapi al-Quran dilupakan, sehingga usaha untuk mendekati Allah terlupakan. Semoga kita bisa semakin cinta dan dekat kepada Allah SWT. Amiin!

bÎ) ’Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur É#»n=ÏG÷z$#ur È@øŠ©9$# ͑$yg¨Y9$#ur Å7ù=àÿø9$#ur ÓÉL©9$# “̍øgrB ’Îû ̍óst7ø9$# $yJÎ/ ßìxÿZtƒ }¨$¨Z9$# !$tBur tAt“Rr& ª!$# z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# `ÏB &ä!$¨B $uŠômrsù ÏmÎ/ uÚö‘F{$# y‰÷èt/ $pkÌEöqtB £]t/ur $pkŽÏù `ÏB Èe@à2 7p­/!#yŠ É#ƒÎŽóÇs?ur Ëx»tƒÌh9$# É>$ys¡¡9$#ur ̍¤‚|¡ßJø9$# tû÷üt/ Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbqè=É)÷ètƒ

PERPUSTAKAAN CISEWU


PERPUSTAKAAN CISEWU

Oleh: Komarudin Tasdik

https://komarudintasdik.wordpress.com

Dalam buku the Lianggie dinyatakan bahwa “Jantung universitas adalah perpustakaan”. Indah kiranya apabila saya tambahkan “Jantung Cisewu adalah perpustakaan”. Ciri khas kemajuan peradaban suatu bangsa adalah seberapa jauh bangsa tersebut banyak menaruh perhatian dan kecintaannya terhadap ‘budaya baca’. Sehingga tidak berlebihan, jika dikatakan bahwa tidak mungkin Cisewu maju kalau masyarakatnya belum suka membaca, jauh kemungkinan masyarakat Cisewu dikategorikan rajin membaca selama tempat untuk membaca belum tersedia.

Tempat membaca tidak identik dengan bangunan yang megah sebagaimana sering dijumpai di kampus-kampus besar, tapi di mana pun tempatnya, apa pun bentuk tempatnya, selama tempat itu digunakan untuk membaca itu tidak masalah. Dan tempat membaca inilah yang dikatakan perpustakaan, termasuk rumah, sungai, sawah, ladang, hutan, dan tempat-tempat ‘kesayangan’ lainnya. Ini sesuai dengan pengertian perpustakaan sendiri, yakni “kumpulan dari buku-buku”. Lebih tegasnya, andaikan kamar mandi masih bisa digunakan untuk membaca itu lebih baik, daripada menunggu bangunan megah yang berisikan buku-buku berjilid-jilid setebal ‘pintu’, tapi tidak pernah digunakan untuk membaca. Perpustakaan lebih tepat berada di jiwa, bukan di bangunan-bangunan megah laksana bangunan pencakar langit di era modern kini.

Perpustakaan itu kumpulan buku. Semakin banyak bukunya, maka semakin lengkaplah perpustakaan itu. Dan semakin lengkap sebuah perpustakaan berarti semakin terbuka kesempatan untuk membaca bagi siapa saja yang ingin membaca berbagai literatur. Ini mengundang segolongan orang yang masih kosong kantong saku untuk mengerutkan dahinya sambil bergumam: “Jangankan beli buku, beli beras aja susah. Jangankan waktu untuk membaca, waktu cari makan saja sudah sempit”. Gumaman ini tidak perlu dijawab dengan lisan, tapi mari jawab bersama-sama oleh siapa saja yang masih berkesempatan untuk menepis gumaman itu, agar selanjutnya dapat membantu saudara-saudara kita yang masih sering bergumam seperti tadi. Bukan salah mereka, tapi memang inilah romantika kehidupan agar kita dapat saling membantu dan saling berbagi menuju kesuksesan bersama.

Mungkinkah Perpustakaan Cisewu Berjaya? Berlapang dada, semangat kebersamaan, tidak primitif, tidak etnisentrik, kalau meminjam istilah Pancasila: mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi merupakan langkah-langkah untuk menjawab: “Ya, Perpustakaan Cisewu akan Berjaya”. Coba bayangkan betapa banyak masyarakat Cisewu yang mempunyai buku bekas, baik itu catatan sekolah, maupun buku paket, baik yang berprofesi guru, maupun orang-orang yang sudah pensiun dari “status murid sekolah formal”. Mereka semua merupakan aset untuk membangun Perpustakaan Cisewu.

Menunggu aset di atas memang menggiurkan, tapi membutuhkan waktu dan perjuangan. Yang sudah ada saja, setiap sekolah khususnya sekolah SLTP dan SLTA pasti memiliki ruang baca. Andaikan ada semangat dari para pengelola perpustakaan untuk berbagi hak baca dengan cara saling mempromosikan diri ke sekolah-sekolah tetangga, tentunya akan menambah koleksi bahan baca untuk para siswa. Misalnya: pengelola MAN Cisewu promosi ke MTsN Cisewu, SMAN 1 Cisewu, SMPN 1 Cisewu dan SMK Cisewu, begitu sebaliknya. Maka promosi yang penuh semangat kerja sama ini akan memperkaya Perpustakaan Cisewu, sehingga suatu saat bisa juga memberikan hak akses kepada masyarakat umum yang memiliki minat membaca, tapi belum mampu mengikuti sekolah formal.

Bagaimana pengelolaan dan sosialisainya (promosi)? Saya pikir, Cisewu saat ini memiliki aset yang sangat mahal harganya, yakni mahasiswa-mahasiswi Cisewu, baik yang berada di bawah payung Kementrian Agama maupun Kementrian Pendidikan, mereka semua dapat membantu sosialisasi perpustakaan Cisewu. Selain memberikan kepercayaan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam membangun Cisewu, secara tidak langsung kegiatan ini memberikan kebiasaan positif kepada para mahasiswa untuk selalu setia mendampingi tumpukan buku-buku yang akan mengantarkan daya intelektualitasnya semakin berkembang dan maju dengan cepat dan akurat.

Keterlibatan para mahasiswa dalam pengembangan perpustakaan Cisewu, akan memberikan banyak solusi, di antaranya andaikan pustaka Cisewu masih terbatas, maka rangkuman-rangkuman atau kutipan-kutipan dari berbagai buku dapat dipublish melalui fasilitas internet, misalnya web blog dan situs jejaring sosial seperti facebook Cisewu Nu Urang. Sebagai langkah awal, mahasiswa dengan bantuan para dosennya dapat dimotivasi untuk menulis di Cisewu Nu Urang atau forum komunikasi dunia maya lainnya yang merupakan karya anak-anak Cisewu, tentunya harus melink dari satu situs ke situs lain. Sehingga perpustakaan Cisewu dapat dimulai dari perpustakaan dunia maya, yang insyaAllah ke depannya bisa terwujud ke dalam perpustakaan fisik. Modal utamanya: “Kacai jadi saleuwi, ka darat jadi salogak. Urang MAN teu kenging asa pang unggulna, urang SMAN ulah ngaraos asa pang saena. Lu lar murangkalih antara sakola, teu kenging ngajantenkeun kasalempang negatif, tapi hayu urang bimbing ku urang sarerea ka jalan manten-Na. Da gening, sadayana oge anak jeung incu urang, nu janten kawajiban urang pikeun ngatik ngadidikna. Lamun mah urang poho, komo mopohokeun aranjeuna, tangtos urang deui salaku kolot-kolotna nu bakal kenging dakwaan di akherat nu abot siksana. Singkat kata: Situs Cisewu Nu Urang mugi janten perpustakaan Cisewu, kanggo salajengna janten cikal bakal ngadegna perpustakaan fisik Cisewu”

Hapunten pisan, seratan ieu sanes bade mapagahan nu sanes. Ieu mah mung janten curhatan hate simkuring nu teu acan tiasa ngabantos rai-rai Cisewu nu salawasna dipikacinta, dipikadeudeuh tur dipikasono ku simkuring nu masih ngumbara di daerah sanes kanggo sawatara waktos sateuacan wangsul deui ka Cisewu. Mugi aya manfaatna! Salam kasono kanggo rai-rai nu karasep, gareulis, saroleh, tur solehah…..